Summary: | Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah dengan melakukan pemberantasan pinjal pada binatang pengerat tikus. Pinjal adalah vektor yang terpenting dari penyakit Plegue (sampar) dan Fleaborne Thypus. Berdasarkan hasil perhitungan indeks pinjal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Batu Ampar Batam yang diperoleh indeks pinjalnya sebesar 9,5%, dengan jumlah tikus 200 ekor dan 19 ekor pinjal. Adapun syarat jumlah indeks pinjal sebagaimana yang direkomendasikan oleh Depkes adalah tidak melebihi 2 %. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya upaya pemberantasan dan pengendalian tikus agar pelabuhan bebas dari pinjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberantasan tikus dan menghitung indeks pinjal di Pelabuhan Batu Ampar Batam yang menggunakan perangkap dengan umpan ikan asin. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di Pelabuhan Batu Ampar Batam dengan objek penelitiannya perkantoran, gudang, dan kapal-kapal yang telah diperiksa sanitasinya dan dicurigai adanya sarang tikus dengan jumlah sampel masing-masing 5 buah perkantoran, 4 buah gudang yang diambil secara total sampling dan 5 kapal yang diketahui adanya tanda-tanda keberadaan tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tikus yang didapat dari 5 buah perkantoran adalah sebanyak 11 ekor masing-masing 5 ekor jenis tikus Rattus-rattus diardi, 3 ekor jenis tikus Rattus-rattus norvégiens serta 3 ekor jenis tikus Mus-museulus dan 1 ekor pinjal dengan indeks pinjalnya 9,09%, dari 4 gudang ditemui tikus sebanyak 13 ekor masing-masing 6 ekor jenis tikus Rattus-rattus diardi, 3 ekor jenis tikus Rattus-rattus norvégiens serta 4 ekor jenis tikus Mus-musculus dan 2 ekor pinjal dengan indeks pinjalnya 15,8 %, serta 5 buah kapal diperiksa ditemukan jumlah tikus sebanyak 13 ekor masing-masing 9 jenis tikus Rattus-rattus diardi,\ ekor jenis tikus Rattus-rattus norvégiens serta 3 ekor jenis tikus Mus-musculus dan 3 ekor pinjal dengan indeks pinjalnya 23,07%,. Dari tiga tempat pemasangan tersebut didapat indeks pinjal sebesar 16,2%. Dengan demikian perlu dilakukan upaya pemberantasan yang lebih intensif dengan bekerja sama baik lintas sektoral maupun lintas program sehingga pelabuhan bebas pinjal dan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. 011000257
|