PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA PADA LINGKUNGAN ETNIS SASAK DI DESA SENGGIGI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

Geliat pariwisata yang kian eksis pada daerah wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat berdampak pada semakin terbukanya lapangan kerja, baik bagi masyarakat asli sasak tak terkecuali pula masyarakat Jawa Barat. Para pekerja yang datang dari Jawa Barat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa...

Full description

Bibliographic Details
Published in:Jurnal Ilmiah Telaah
Main Authors: Niswariyana, Ahyati Kurniamala, Nina, Nina
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Mataram 2018
Subjects:
Eta
Online Access:http://journal.ummat.ac.id/index.php/telaah/article/view/300
https://doi.org/10.31764/telaah.v3i1.300
Description
Summary:Geliat pariwisata yang kian eksis pada daerah wisata Senggigi Kabupaten Lombok Barat berdampak pada semakin terbukanya lapangan kerja, baik bagi masyarakat asli sasak tak terkecuali pula masyarakat Jawa Barat. Para pekerja yang datang dari Jawa Barat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda. Mereka memilih untuk tinggal berkelompok sesama Orang Sunda, yang secara otomatis akan menggunakan Bahasa Sunda untuk bekomunikasi sehari-hari. Bahkan tempat tersebut telah dijuluki Kampung Sunda. Bahasa Sunda sudah mendominasi Bahasa Sasak di tempat itu, yang notabene Bahasa Sasak merupakan bahasa daerah orang Lombok. Orang-orang Lombok yang berada di lingkungan tersebut seakan-akan lebih bangga menggunakan Bahasa Sunda daripada Bahasa Sasak.Berdasarkan pemaparan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bentuk eksistensi Bahasa Sunda pada Lingkungan Etnis Sasak di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat serta faktor yang menyebabkan Orang Lombok di lingkungan itu lebih suka menggunakan Bahasa Sunda daripada Bahasa Sasak. Untuk memahami hal tersebut diperlukan metode penelitian yakni metode wawancara dengan teknik catat rekam.Berdasaran hasil penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwasanya Bahasa Sunda yang dikuasai oleh orang Sasak masih pada tataran sederhana seperti kata-kata sapaan biasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan orang-orang Sasak yang senantiasa berinteraksi dengan orang Sunda akan menguasai Bahasa Sunda secara baik pada tataran sulit, namun sementara ini kata-kata yang kerap diucapkan berkisar pada kata-kata seperti, eta mah, ieu, hatur nuhun, sami-sami, kadie, didie, naon, kumaha, aing, abdi, aya-aya wae, bogoh, teteh, akang, aa, eceu,sabaraha, dan beberapa kata sederhana lainnya.