DETEKSI DAN PREVALENSI MEGALOCYTIVIRUS PADA IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) DI PERAIRAN BANGGAI LAUT

ABSTRAK : Virus yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kematian yang sangat tinggi adalah Megalocytivirus. Megalocytivirus mempunyai tiga spesies yaitu Infectious Spleen and Kidney Necrosis Virus (ISKNV), Read Seabream Iridovirus (RSIV), dan Turbot Redy Body Iridovirus (TRBIV). Gejala klinis ik...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: mosooli, festine theresya, Agustina, Sri Sukari, Rahman, Samsu Adi
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Unismuh Luwuk 2022
Subjects:
Online Access:http://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/akuatika/article/view/1966
Description
Summary:ABSTRAK : Virus yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kematian yang sangat tinggi adalah Megalocytivirus. Megalocytivirus mempunyai tiga spesies yaitu Infectious Spleen and Kidney Necrosis Virus (ISKNV), Read Seabream Iridovirus (RSIV), dan Turbot Redy Body Iridovirus (TRBIV). Gejala klinis ikan yang terserang Megalocytivirus pada umumnya terlihat dari perubahan tingkah laku yaitu nafsu makan berkurang, berenangnya lemah, malas bergerak, adanya pembengkakan di ginjal dan limfa. Metode uji yang digunakan pada penelitian ini pengambilan sampel, pengamatan gejala klinis, deteksi Megalocytivirus dengan polymerase chain reaction (PCR) dan perhitungan prevalensi. Sampel ikan yang diuji diambil dari beberapa lokasi perairan Banggai Laut yaitu Desa Bonebaru, Desa Matanga, dan Desa Tinakin. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeteksi keberadaan dan prevalensi Megalocytivirus pada ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) di beberapa lokasi sekitar perairan Kabupaten Banggai Laut. Pada pengamatan gejala klinis tidak ada ikan yang menunjukan gejala terserang Megalocytivirus. Hasil identifikasi PCR menunjukan sampel yang diambil dari tiga lokasi tidak ada yang terinfeksi Megalocytivirus karena tidak ditemukan band yang sejajar dengan kontrol positif yaitu 398 bp. Nilai prevalensi adalah 0% karena dilihat dari pengukuran kualitas air selama pengambilan sampel yang masih normal. Kata kunci : deteksi, ikan capungan banggai, Megalocytivirus, PCR, prevalensi