Komunikasi Interpersonal Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Anak Berhadapan Hukum (ABH) (Studi Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani Jakarta)

ix, 129 hlm,; 26 cm. ABSTRAK Nama : Novia Hasan Fratiwi NIM : 11150510000074 Komunikasi Interpersonal Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Anak Berhadapan Hukum (ABH) (Studi di Balai Rehabilitasi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani Jakarta) Saat ini banyak...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Novia Hasan Fratiwi
Other Authors: Yopi Kusmiati
Format: Bachelor Thesis
Language:Indonesian
Published: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Subjects:
Online Access:http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49813
Description
Summary:ix, 129 hlm,; 26 cm. ABSTRAK Nama : Novia Hasan Fratiwi NIM : 11150510000074 Komunikasi Interpersonal Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Anak Berhadapan Hukum (ABH) (Studi di Balai Rehabilitasi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani Jakarta) Saat ini banyak anak di bawah umur yang terjerat kasus kriminal salah satunya pencurian, narkoba, bahkan sampai pembunuhan. Rendahnya kesadaran beragama pada anak merupakan salah satu faktor anak dapat terjerumus ke dalam kasus tersebut. BRSAMPK Handayani Jakarta merupakan salah satu balai rehabilitasi yang memberikan bimbingan agama sebagai salah satu metode rehabilitasi untuk anak-anak yang terlibat kasus kriminal. Maka sangat penting peran Pembimbing Agama disini untuk memilih perilaku komunikasi yang cocok untuk meningkatkan kesadaran beragama anak agar anak tidak mengulangi perbuatannya kembali. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui komunikasi interpersonal Pembimbing Agama di BRSAMPK Handayani Jakarta, bentuk kesadaran beragama Anak Berhadapan Hukum di BRSAMPK Handayani Jakarta, serta bagaimana komunikasi interpersonal Pembimbing Agama dalam meningkatkan kesadaran beragama Anak Berhadapan Hukum. Metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung, wawancara, serta studi dokumen. Teori yang digunakan adalah teori competence communication oleh Brian H. Spitzberg dan William R. Cupach yaitu suatu kemampuan untuk memilih perilaku komunikasi yang cocok dan efektif bagi situasi tertentu. Teori ini mempunyai tiga model komponen yaitu, pengetahuan, keahlian, dan motivasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam membangun komunikasi interpersonal, Pembimbing Agama di BRSAMPK Handayani Jakarta menggunakan lima cara yaitu dengan memahami karakter anak, menumbuhkan kepercayaan anak, memberikan bimbingan dengan rasa humor, menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta menerapkan sikap tegas dalam bimbingan. Bentuk kesadaran beragama ABH setelah mengikuti bimbingan agama di BRSAMPK Handayani Jakarta yaitu takut berbuat dosa, disiplin melaksanakan ibadah, mendapat ketenangan jiwa, meningkatnya pengetahuan keagamaan dan berperilaku sesuai ajaran Islam. Dalam meningkatkan kesadaran beragama ABH tersebut, cara yang dilakukan Pembimbing Agama yaitu dengan memberikan motivasi, komunikasi secara persuasif, serta dilakukannya dialog tanya jawab. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kesadaran Beragama, Anak Berhadapan Hukum (ABH), Pembimbing Agama, Competence Communication. Dr. Yopi Kusmiati, M. Si --