Perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Pantai Blado Kecamatan Munjungan Trenggalek

INDONESIA: Munjungan merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Trenggalek. Letaknya berada di pesisir pantai laut selatan diantara kecamatan Watu Limo dan kecamatan Panggul. Kecamatan ini mempunyai tujuh pantai yang produktif yaitu pantai Dukuh, Ngampiran, Selah, Nglonjo, Blado, Gemawing...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Juniarto, Sulih
Format: Thesis
Language:Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://etheses.uin-malang.ac.id/4073/
http://etheses.uin-malang.ac.id/4073/1/10660014.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/4073/2/10660014.rar
Description
Summary:INDONESIA: Munjungan merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Trenggalek. Letaknya berada di pesisir pantai laut selatan diantara kecamatan Watu Limo dan kecamatan Panggul. Kecamatan ini mempunyai tujuh pantai yang produktif yaitu pantai Dukuh, Ngampiran, Selah, Nglonjo, Blado, Gemawing dan Ngadipuro. Semua wilayah bagian selatan Munjungan langsung berbatasan dengan laut selatan yang kaya akan hasil lautnya. Jumlah penduduk Kecamatan Munjungan sebanyak 56.846 jiwa. (BPS Kab. Trenggalek, hasil SP 2012). Sekitar 30% mata pencaharian penduduknya adalah nelayan. Hasil lautnya bisa mencukupi seluruh penduduknya. Jumlah ikan yang didaratkan mencapai 1 ton per hari bahkan lebih. Apabila hasil tangkapan ikan sangat banyak dan melebihi kebutuhan masyarakat sehingga sampai tidak bisa ditampung semua disana, maka hasil laut tersebut terpaksa dikirim ke daerah lain karena belum ada tempat penampungan dan pengolahannya. Selain belum adanya tempat penampungan ikan, sistem parkir perahu dan tempat pembongkaran hasil laut juga belum tertata rapi dan memenuhi syarat. Perahu nelayan parkir di sepanjang muara dekat laut, sehingga pada saat banjir perahu berserakan tidak teratur terbawa arus yang deras dan saat pengangkatan ikan hasil tangkapan para nelayan harus memikul keranjang ke daratan. Sehingga perlu dibangunnya pelabuhan perikanan supaya ikan dalam jumlah banyak bisa ditampung dan diolah sendiri di daerah tersebut sehingga akan menambah nilai harganya yang akan menguntungkan masyarakat sendiri karena mereka tidak bergantung pada masyarakat daerah lain, serta tempat pemberhentian perahu untuk mempermudah parkir dan penurunan hasil tangkapan ikan dari perahu para nelayan. Perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Pantai Blado Kecamatan Munjungan Trenggalek bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat nelayan di Kecamatan Munjungan dan sekitarnya dalam meningkatkan pemanfaatan hasil laut di kecamatan Munjungan sehingga bisa meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakatnya dan pendapatan daerah tersebut. Tema yang diterapkan pada Perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Pantai Blado Kecamatan Munjungan Trenggalekadalah Metafora kombinasi ( Combined Metaphor Architecture). Konsep yang di terapkan pada Perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Pantai Blado Kecamatan Munjungan Trenggalek adalah Maju Bersama Jaringdengan proses mengambil bentuk visual jaring dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang ditransformasikan kedalam bangunan, sehingga bangunan memiliki karater, sehingga pengamat atau user dapat membaca dan menilai karakter yang di tunjukkan oleh bangunan. ENGLISH: District of Trenggalek, Combined metaphors Architecture. Munjungan is one of the districts in the Trenggalek city. It lies on the coast of the southern sea between the districts and sub-districts Pelvic Watu Limo. This district has seven productive beach is the beach of Dukuh, Ngampiran, Selah, Nglonjo, Blado, Gemawing and Ngadipuro. All Munjungan southern areas directly adjacent to the southern ocean is rich in marine. The population of the District Munjungan many as 56 846 people. (BPS Kab. Trenggalek, the results of SP 2012). Approximately 30% of the population livelihood is fishing. Results can meet all marine inhabitants. Total fish landed is 1 ton per day even more. If the catches are many and exceed the needs of the community so as to not be accommodated all there, the marine products are forced to be sent to other areas because there is no shelter and processing. In addition to the lack of shelter fish, boat parking system and the dismantling of marine products is also not well organized and qualified. Fishing boats parked along the estuary near the sea, so that when the flood carried away the boat scattered irregularly strong current and the appointment of the fish caught by the fishermen should bear the basket to the mainland. So the need to build fishing ports in order to fish in large quantities can be accommodated and processed its own in that area so that will add value to the price that would benefit the people themselves because they do not rely on people other areas, as well as stops the boat for easy parking and a decrease in fish catches from boat fishermen. Design of Coastal Fishery Port (PPP) in Turkish Blado Munjungan District of Psychology aims to facilitate the activities of fishing communities in the District and surrounding Munjungan in improving the utilization of marine products in the sub Munjungan so as to improve the economic income communities and the local revenue. The design theme is applied to the Coastal Fishing Port (PPP) in the District Blado Beach Munjungan Terri is a metaphor combination (Combined metaphors Architecture). The concept is applied to the design of the Fishing Port Beach (PPP) in Turkish Blado District of Munjungan Terri is Forward Together Nets with the process of taking a visual form webs and values contained therein are transformed into the building, so the building has karater, so the observer or the user can read and rate characters in the show by the building.