SENYAWA ANTIKANKER DARI ALGA COKLAT Turbinaria decurrens Bory DAN Sargassum polycystum ASAL PULAU DUTUNGAN SULAWESI SELATAN = ANTICANCER COMPOUNDS OF BROWN ALGAE Turbinaria decurrens Bory AND Sargassum polycystum FROM THE ISLAND OF DUTUNGAN SOUTH SULAWESI

Fitriyanti Jumaetri Sami. Senyawa antikanker dari alga coklat Turbinaria decurrens Bory dan Sargassum polycystum asal pulau Dutungan Sulawesi Selatan (dibimbing oleh Nunuk Hariani Soekamto, Firdaus, dan Jalifah Latip). Isolasi metabolit sekunder antikanker dari alga coklat Turbinaria decurrens Bory...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: SAMI, FITRIYANTI JUMAETRI
Format: Thesis
Language:Indonesian
Published: 2021
Subjects:
Online Access:http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8477/
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8477/1/H013171002_disertasi%20cover1.jpg
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8477/2/H013171002_disertasi%20bab%201-2.pdf
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8477/3/H013171002_disertasi%20dapus-lamp.pdf
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8477/4/H013171002_disertasi.pdf
Description
Summary:Fitriyanti Jumaetri Sami. Senyawa antikanker dari alga coklat Turbinaria decurrens Bory dan Sargassum polycystum asal pulau Dutungan Sulawesi Selatan (dibimbing oleh Nunuk Hariani Soekamto, Firdaus, dan Jalifah Latip). Isolasi metabolit sekunder antikanker dari alga coklat Turbinaria decurrens Bory dan Sargassum polycystum yang diperoleh dari pulau Dutungan Sulawesi Selatan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi metabolit sekunder, menguji potensinya sebagai antikanker terhadap sel MCF-7, H-460, dan sel normal vero, serta mengetahui mekanisme senyawa dalam menghambat protein HER secara in silico. Metode penelitian meliputi preparasi sampel, ekstraksi dengan cara maserasi bertingkat, fraksinasi, dan pemurnian. Struktur molekul ditentukan berdasarkan hasil analisis data spektroskopi: FT-IR, MS, dan NMR. Bioaktivitas senyawa antikanker diuji melalui uji sitotoksik secara in vitro menggunakan metode MTT (mikrotetrazolium). Pada penelitian ini, senyawa yang diperoleh dari Turbinaria decurrens Bory yaitu asam galat (A), kuersetin (B), phloroglusinol (C), β-sitosterol (D), 2-etoksikarbonil-2β-hidroksi-A-nor-koles-5-en-4-on (ECHC) (E), kolesterol (F), antrakuinon (G), dan kumarin (H); sedangkan dari Sargassum polycystum diperoleh senyawa fukosterol. Senyawa-senyawa ini baru pertama kali ditemukan pada spesies tersebut. Hasil uji bioaktivitas terhadap sel MCF-7 dan H-460 menunjukkan senyawa (A) memiliki aktivitas yang lebih kuat dibandingkan senyawa lainnya tetapi masih rendah daripada kontrol positif (doxorubicin). Data hasil uji sel vero diperoleh senyawa A, C, E, F, dan fukosterol menunjukkan aktivitas lemah, sedangkan senyawa H bersifat tidak aktif dalam menghambat sel vero. Data tersebut mengindikasikan bahwa, aktivitas senyawa sangat selektif menghambat sel kanker dibandingkan sel normal. Empat senyawa yang dilakukan docking secara molekuler yakni 2-etoksikarbonil-2β-hidroksi-A-nor-koles-5-en-4-on, asam galat, kuersetin, dan fukosterol masing-masing dapat menghambat aktivitas protein HER melalui pembentukan ikatan hidrogen dan hidrofobik pada protein HER sehingga berpotensi sebagai antikanker. Kata kunci: Turbinaria decurrens Bory, Sargassum polycystum, metabolit sekunder, sel MCF-7, sel H-460, sel vero, molecular docking