Koreksi Fonetis Dalam Pembelajaran Bahasa Prancis

Bahasa-bahasa di dunia memiliki bunyi-bunyi yang sebagian sama. Dalam ilmu fonologi bunyi-bunyi itu disebut fonem, dapat berupa vokal, konsonan, dan semivokal. Semua bahasa memiliki tiga vokal dasar, yakni [i], [a], dan [u]. Bahasa Arab klasik dan Eskimo bahkan hanya memiliki ketiga vokal itu (Léon,...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Baskoro, BR Suryo
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada 2012
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/783
https://doi.org/10.22146/jh.783
Description
Summary:Bahasa-bahasa di dunia memiliki bunyi-bunyi yang sebagian sama. Dalam ilmu fonologi bunyi-bunyi itu disebut fonem, dapat berupa vokal, konsonan, dan semivokal. Semua bahasa memiliki tiga vokal dasar, yakni [i], [a], dan [u]. Bahasa Arab klasik dan Eskimo bahkan hanya memiliki ketiga vokal itu (Léon, 1972: 7). Adapun konsonan-konsonan seperti [p], [s], dan [m] ada pada hampir semua bahasa di dunia. Vokal dan konsonan itu terdapat pada kata Indonesia seperti pusat, samping; dalam kata Inggris seperti pool ‘kolam’, seek ‘mencari’; atau dalam kata Prancis seperti pomme [pm] ‘apel’, sac [sak] ‘tas’. Dalam proses pembelajaran bahasa, khususnya bP oleh penutur bI, perbedaan sistem fonologi antara kedua bahasa itu menyebabkan masalah, sehubungan dengan bunyi-bunyi tertentu dalam bP yang tidak terdapat dalam bI. Masalah tersebut berupa kesalahan pelafalan. Frase bP au dessus ‘di atas’, yang harus difalalkan [odsy], berpotensi disalahlafalkan oleh pembelajar dengan [odsu] yang mengacu pada kata dan makna yang berbeda, yakni au dessous ‘di bawah’. Tulisan ini dibuat untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan pelafalan tersebut. Identifikasi ini akan dilanjutkan dengan pencarian cara-cara mengoreksi kesalahan tersebut sehingga diperoleh pelafalan yang benar. Hal ini penting dilakukan mengingat ketepatan pelafalan merupakan salah satu faktor yang menjamin keberhasilan komunikasi.