KETERLIBATAN TIONGKOK SEBAGAI EMERGING SUPERPOWER DALAM DINAMIKA POLITIK KAWASAN ARKTIKA: URGENSI KEBUTUHAN SUMBER DAYA ALAM & STRATEGI POLAR SILK ROAD
Terlepas dari lokasi geografisnya yang jauh dari kawasan Arktika, Tiongkok juga merupakan salah satu negara yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut. Intensitas keterlibatan Tiongkok di kawasan Arktika bersifat gradual seiring dengan perkembangan Tiongkok sebagai sebuah negara. Terdapat dua fen...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/87591/ http://repository.unair.ac.id/87591/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87591/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87591/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87591/4/FIS%20HI%2057%2019%20Mah%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/87591/5/Jurnal_Gerald%20Fatya%20Mahendra_Genap%201819.pdf http://lib.unair.ac.id |
Summary: | Terlepas dari lokasi geografisnya yang jauh dari kawasan Arktika, Tiongkok juga merupakan salah satu negara yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut. Intensitas keterlibatan Tiongkok di kawasan Arktika bersifat gradual seiring dengan perkembangan Tiongkok sebagai sebuah negara. Terdapat dua fenomena monumental dalam mengkaji partisipasi aktif Tiongkok di kawasan Arktika, yaitu bergabungnya Tiongkok sebagai observer dalam forum Dewan Arktika pada tahun 2013 dan diterbitkannya Artic Policy White Paper oleh pemerintah Tiongkok yang berisikan posisi serta kepentingan Tiongkok di kawasan Arktika pada tahun 2018. Melalui white paper tersebut, Tiongkok juga mendeklarasikan dirinya sebagai Near-Arctic state sehingga Tiongkok juga memiliki hak untuk berpartisipasi dalam tata kelola kepemerintahan Arktika. Penulis melihat pergerakan Tiongkok di kawasan Arktika melalui sudut pandang keamanan energi dan geostrategi. Melalui kedua sudut pandang tersebut, penulis memiliki tesis bahwa alasan Tiongkok berpartisipasi aktif di kawasan Arktika adalah sebagai upaya mengorientasikan dirinya sebagai emerging superpower. Sebagai emerging superpower, Tiongkok memiliki dua kepentingan. Pertama adalah kepentingan untuk memenuhi urgensi kebutuhan sumber daya alam dikarenakan tingginya kebutuhan energi domestik Tiongkok guna menunjang kegiatan operasional negara. Kedua adalah nilai strategis kawasan Arktika membuat Tiongkok berambisi menjadikan kawasan tersebut sebagai bagian dari Grand Strategy Belt Road Initiative melalui pembangunan Polar Silk Road. |
---|