OPTIMASI PEMANFAATAN LAHAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM STUDI KASUS PADA PERUMAHAN GREENLAND DI DESA LABAN, KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

Permasalahan konkrit yang terjadi akibat bertambahnya jumlah penduduk di daerah perkotaan adalah kekurangan lahan untuk tempat tinggal. Pemerintah daerah / kota tersebut telah melakukan berbagai macam usaha demi kesejahteraan warganya. Di kota dimana kita tinggal ini yaitu kota Surabaya merupakan ko...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Widagdo, Joko
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Universitas 17 Agustus 1945 2015
Subjects:
Online Access:http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/EXTRAPOLASI/article/view/988
Description
Summary:Permasalahan konkrit yang terjadi akibat bertambahnya jumlah penduduk di daerah perkotaan adalah kekurangan lahan untuk tempat tinggal. Pemerintah daerah / kota tersebut telah melakukan berbagai macam usaha demi kesejahteraan warganya. Di kota dimana kita tinggal ini yaitu kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah ibu kota Jakarta. Saat ini Surabaya merupakan ibukota provinsi Jawa Timur yang memiliki luas sebesar 33.048 Ha dengan jumlah penduduk 2.765.487 jiwa. Besarnya jumlah penduduk di surabaya salah satunya disebabkan banyaknya urbanisasi yang terjadi dikarenakan Surabaya memiliki daya tarik dari segi pekerjaan, sarana pendidikan, fasilitas publik, sarana komersil dan lain-lain. Pembangunan perumahan di kota metropolitan seperti Surabaya sudah merupakan hal yang langka ini dikarenakan banyak faktor seperti lahan yang terbatas, kemacetan, padatnya penduduk dan kebisingan yang ditimbulkan daerah perkotaan. Salah satu wilayah yang berkembang dan saat ini mulai bermunculan bangunan perumahan akibat beberapa faktor diatas adalah wilayah kabupaten Gresik. Permasalahan awal yang sering muncul didalam pembangunan sebuah perumahan adalah kesulitan untuk menentukan proporsi tipe-tipe rumah yang akan di bangun dalam luasan tanah yang kita miliki. Permasalahan ini juga sedang dihadapi oleh pihak pengembang PT. Sinar Megah Development dimana berkedudukan sebagai pihak pengembang perumahan Greenland. Berdasarkan semua perhitungan dengan analisis metode linear tentang pembangunan perumahan Greenland di desa. Laban, kec. Menganti, kabupaten. Gresik didapatkan kesimpulan bahwa perbandingan jumlah tipe rumah yang paling menguntungkan atau paling maksimal adalah pembangunan pada perencanaan III kemungkinan ke -2 dengan perbandingan 6 : 0 : 3 : 1. Dimana tipe 36          = 1512 unit, tipe 54 = 0 unit, tipe 70 = 756 unit dan Tipe 98= 252 Unit. Didapatkan keuntungan maksimum dengan perbandingan 6 : 0 : 3 : 1. Penjualan secara keseluruhan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 503.657.280.000. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Future Value atau FV harga jual setelah masa pembangunan selesai 1 tahun dengan suku bunga bank sebesar 12% adalah tipe 36       = Rp327.600.000 / unit, tipe 54 = Rp600.600.000 / unit, tipe 70 = Rp1.068.200.000 / unit dan Tipe 98= Rp1.825.040.000 / Unit.Kata kunci:    optimasi lahan perumahan, analisis linear progaming, analisis harga penjualan