AKTIVITAS EKSTRAK KOLAGEN DARI KULIT IKAN SALMON (SALMO SALAR) SEBAGAI KANDIDAT ANTIDIABETES TIPE 2 SECARA IN VITRO DAN IN SILICO

Pengembangan inhibitor peptida banyak menarik perhatian karena spesifitasnya yang tinggi. Terdeteksinya kandungan protein kolagen yang cukup tinggi pada limbah kulit ikan memberikan alternatif sumber inhibitor alami. Pada penelitian ini dilakukan analisis aktivitas kolagen yang diekstrak dari kulit...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nuraini Berliana, -
Format: Thesis
Language:English
Published: 2022
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/83122/
http://repository.upi.edu
http://repository.upi.edu/83122/1/S_KIM_1807992_Title.pdf
http://repository.upi.edu/83122/2/S_KIM_1807992_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/83122/3/S_KIM_1807992_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/83122/4/S_KIM_1807992_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/83122/5/S_KIM_1807992_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/83122/6/S_KIM_1807992_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/83122/7/S_KIM_1807992_Appendix.pdf
Description
Summary:Pengembangan inhibitor peptida banyak menarik perhatian karena spesifitasnya yang tinggi. Terdeteksinya kandungan protein kolagen yang cukup tinggi pada limbah kulit ikan memberikan alternatif sumber inhibitor alami. Pada penelitian ini dilakukan analisis aktivitas kolagen yang diekstrak dari kulit ikan Salmon (Salmo salar) sebagai inhibitor enzim yang berperan dalam regulasi karbohidrat untuk dijadikan kandidat antidiabetes tipe-2 secara in vitro maupun in silico. Aktivitas inhibisi ekstrak kolagen Salmon ditentukan dengan mengukur persen inhibisi relative ekstrak terhadap enzim α-amilase dan enzim DPP-IV menggunakan spektrofotometer dan microplate reader. Ekstrak kolagen dikarakterisasi menggunakan beberapa parameter seperti FTIR, UV-Vis, XRD dan SDS-PAGE dan menunjukkan hasil ekstrak yang diperoleh merupakan ekstrak kolagen Salmon. Hasil penelitian menunjukkan inhibisi tertinggi terhadap α-amilase menggunakan saliva non-diabetes sebesar 72,38% dan pada α-amilase saliva diabetes sebesar 76,48%. Persentase inhibisi tertinggi terhadap enzim DPP-IV diperoleh sebesar 63,45% pada konsentrasi kolagen 1000 ppm. Kajian in silico menunjukkan adanya interaksi antara kolagen dengan enzim α-amilase maupun enzim DPP-IV dengan afinitas pengikatan secara berturut-turut -300,38 kkal/mol, -225.67 kkal/mol dan melibatkan 113 serta 79 interaksi residu asam amino. Analisis in silico potensi peptida aktif dari kolagen menunjukkan bahwa afinitas pengikatan terrendah dari α-amilase dihasilkan dari ligan peptida HVWFG (His-Val-Trp-Phe-Gly), WF (Trp-Phe), YW (Tyr-Trp) sebesar -9,6 kkal/mol, -9,3 kkal/mol, -9,3 kkal/mol dan kontrol positif akarbosa sebesar -9,3 kkal/mol. Afinitas pengikatan terrendah dari enzim DPP-IV dihasilkan dari ligan peptida YW (Tyr-Trp), WF (Trp-Phe) sebesar -8,4 kkal/mol, -8,3 kkal/mol dan kontrol positif linagliptin sebesar -7,8 kkal/mol. Enzim α-amilase dan enzim DPP-IV memiliki jenis inhibisi kompetitif. Kolagen kulit ikan salmon dan peptida dari kolagen kulit ikan salmon memiliki potensi sebagai kandidat ...