Konsep Muka dalam Dialog Debat Pemilihan Walikota Bandung 2013-2018 di Stasiun tv One: Analisis Pragmatik

Skripsi ini berjudul ”Konsep Muka dalam Dialog Debat Pemilihan Walikota Bandung 2013-2018 di Stasiun tv One: Analisis Pragmatik”. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan data yang digunakan adalah dialog debat pemilihan walikota Bandung 2013-2018 dengan sumber media sos...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: S, Ramdhan Rangganata
Format: Bachelor Thesis
Language:Indonesian
Published: 2015
Subjects:
Online Access:http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/24430
Description
Summary:Skripsi ini berjudul ”Konsep Muka dalam Dialog Debat Pemilihan Walikota Bandung 2013-2018 di Stasiun tv One: Analisis Pragmatik”. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan data yang digunakan adalah dialog debat pemilihan walikota Bandung 2013-2018 dengan sumber media sosial (YouTube). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik simak bebas cakap, setelah itu penulis menggunakan teknik catat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik, prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, konsep muka, dan konteks. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk mendeskripsikan pemanfaatan konsep muka positif dan pemanfaatan konsep muka negatif serta dampaknya terhadap mekanisme percakapan antarcalon dalam debat pemilihan walikota Bandung 2013-2018. Berdasarkan penelitian, penggunaan konsep muka ditunjukkan para peserta debat dalam suasana tertentu. Konsep muka positif yang digunakan di antaranya: (a) memperhatikan keinginan atau menaruh perhatian atas apa yang dibawakan lawan tutur; (b) menggunakan kata-kata yang menunjukkan persamaan identitas; (c) menghindari pertentangan pendapat; (d) memperkirakan keinginan atau kesenangan lawan tutur; (e) membuat lelucon. Konsep muka negatif yang digunakan di antaranya: (a) hedge; (b) menunjukkan rasa pesimis; (c) memperkecil kesan membebani lawan tutur; (d) meminta maaf, yang terdiri atas: mengakui beban, menunjukkan keseganan, memberikan alasan, pembicara menunjukkan bahwa ia tidak menganggap hal ini membebani lawan tutur, dan memulai dengan kata-kata maaf; (e) tidak berbicara mengenai orang tertentu; (f) mengakui berutang budi pada partisipan lain. Konsep muka yang ditunjukkan para peserta debat dalam debat pemilihan walikota Bandung 2013-2018 membuat mekanisme percakapan berjalan lebih baik dan lancar. Selain itu, hubungan antarpeserta debat pun menjadi lebih dekat dan lebih baik lagi.