KAJIAN PENGGUNAAN HABITAT OLEH SATWA BURUNG PADA KAWASAN MANGROVE TELUK TUHAHA KECAMATAN SAPARUA TIMUR

Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di rawa berair payau dan dipengaruhi pasang-surut air laut juga merupakan hutan pada wilayah intertidal dimana terjadi interaksi antara air laut, air payau, sungai, dan terestrial. Interaksi ini menjadikan ekosistem mangrove mempunyai keanekaragaman yang tingg...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Pattinasarany, Christosius F., Pattinasarany, C. K., Tuhumury, A.
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Universitas Lambung Mangkurat 2023
Subjects:
Online Access:https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jss/article/view/9327
https://doi.org/10.20527/jss.v6i4.9327
Description
Summary:Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di rawa berair payau dan dipengaruhi pasang-surut air laut juga merupakan hutan pada wilayah intertidal dimana terjadi interaksi antara air laut, air payau, sungai, dan terestrial. Interaksi ini menjadikan ekosistem mangrove mempunyai keanekaragaman yang tinggi baik berupa flora maupun fauna, serta merupakan tempat tumbuh, berkembang biak, tempat tinggal serta tempat mencari makan.Pulau Saparua berada di provinsi Maluku yang memiliki kawasan hutan mangrove dengan luas 572,04 ha (5,72 KmĀ²) atau 3,49 % dari total luas pulau Saparua. Penelitian dilaksanakan pada kawasan hutan mangrove Teluk Tuhaha dengan luas areal penelitian sebesar 13,16 ha, bertujuan untuk mengetahui keberadaan jenis satwa burung dan penggunaan vegetasi mangrove bagi keberlangsungan hidup satwa burung. Metode penelitian menggunakan Line Transect, data dianalisa dengan Rumus Analisa Vegetasi (habitat) dan Rumus Shannon-Winner untuk keragaman jenis satwa.Hasil penelitian ditemukan 9 jenis mangrove dari 5 famili yaitu Bruguiera gymnorrhiza, B. parviflora, Ceriops tagal, Heritiera littoralis, Rhizophora apiculata, R. mucronata, Sonneratia alba, Scyphiphora hydrophyllacea dan Xylocarpus granatum. Sementara satwa burung yang ditemukan terdapat 13 jenis yaitu Perling Ungu (Aplonis metalica), Lawa-lawa (Collocalia sp), Kuntul Besar (Egreta alba), Belibis Totol (Dendrocygna guttata), Kipasan Kebun (Rhipidura leucophrys), Elang Bondol (Haliastur indus), Raja Udang Kecil (Alcedo pusilla), Isap Madu Zaitun (Lichmera argentauris), Sikatan Kelabu (Myiagra galeata), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Layang-layang Batu (Hirundo tahitica), Cangak Laut (Ardea sumatrana), Srigunting Lencana (Dicrurus bracteatus)