HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea....

Full description

Bibliographic Details
Published in:Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal
Main Authors: Purwanti, Anik Sri, Safitri, Rani
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama 2019
Subjects:
Online Access:http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/siklus/article/view/1344
https://doi.org/10.30591/siklus.v8i2.1344
Description
Summary:Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p<0,05(0,02<0,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet