Saluran Air Tertutup Sebagai Faktor Penekan Populasi Tikus Di Daerah Bekas Fokus Pes Cangkringan Sleman YOGYAKARTA

Sub-district Cangkringan of Sleman District is an focus area of Plague surveillance at the slopes of Merapi Mountains. Eruption montains was interested alert of rats to insert surrounding villages mountain. Surveillance such as monitoring of rats population was doing for early warning Plague and oth...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sukismanto, S. (Sukismanto), Chairunnisa, L. (Lupita), Werdiningsih, I. (Indah)
Format: Other/Unknown Material
Language:Indonesian
Published: National Institute of Health Research and Development, Indonesian Ministry of Health 2017
Subjects:
Online Access:https://www.neliti.com/publications/69116/saluran-air-tertutup-sebagai-faktor-penekan-populasi-tikus-di-daerah-bekas-fokus
Description
Summary:Sub-district Cangkringan of Sleman District is an focus area of Plague surveillance at the slopes of Merapi Mountains. Eruption montains was interested alert of rats to insert surrounding villages mountain. Surveillance such as monitoring of rats population was doing for early warning Plague and other disease such as Leptospirosis disease. Sub-district Cangkringan consist of five villages, Wukirsari village is one of former focus. The purpose of study was to determine home environment conditions contributed to trap success. Study design was observational with cross sectional, size of sample as 66 samples (home). Data analyzed with univariat and bivariate. The number of rats caught in the village of Wukirsari are 36 rats with 27.7% trap success with type of rats by Rattus rattus diardi with number of “Xenopsylla cheopis” are 5. Index flea was calculated of 0.13. based on bivariat analysis just closed water channel variabel was significantly correlated with trap success. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman merupakan wilayah fokus pengamatan pes yang letaknya berada di lereng Gunung merapi. Setelah erupsi Gunung merapi perlu diwaspadai dugaan tikus hutan masuk ke dalam perkampungan penduduk. Pengamatan dan pemantauan tikus dilakukan untuk kewaspadaan pes dan penyakit lain dari keberadaan tikus seperti leptospirosis. Kecamatan Cangkringan memiliki lima desa salah satunya yaitu Desa Wukirsari yang merupakan daerah bekas fokus. Tujuan kegiatan adalah menentukan kondisi lingkungan rumah yang berperan dalam keberhasilan penangkapan tikus. Jenis penelitian deskriptif metode observasional dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 66 sampel rumah. Analisis data secara univariat dan bivariat. Jumlah tikus yang tertangkap di Desa Wukirsari semuanya berada di dalam rumah sebanyak 36 tikus dengan hasil trap success sebanyak 27,7%, jenis tikus yang tertangkap Rattus rattus diardi dengan jumlah pinjal khusus Xenopsylla cheopis sebanyak 5 ekor. Hasil perhitungan indeks pinjal khusus sebesar 0,13. Hasil analisis ...