Perilaku Petani Mangga Gedong Gincu dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (Mea) 2015 (Studi Kasus Gapoktan Sami Mulya, Kecamatan Sedong , Kabupaten Cirebon)

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dihadapi oleh segenap pelaku bisnis yang bergerak dalam berbagai sektor USAha di Indonesia. Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN, yang berarti adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara di ASEAN. Sektor pertanian di Indo...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sholiha, M. (Mar'atus), Charina, A. (Anne)
Format: Other/Unknown Material
Language:Indonesian
Published: Galuh University 2017
Subjects:
Online Access:https://www.neliti.com/publications/276094/perilaku-petani-mangga-gedong-gincu-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean-me
Description
Summary:Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dihadapi oleh segenap pelaku bisnis yang bergerak dalam berbagai sektor USAha di Indonesia. Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN, yang berarti adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara di ASEAN. Sektor pertanian di Indonesia sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional, seperti halnya sektor pertanian pada hortikultura, mangga gedong gincumerupakan salah satu komoditas horti yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Gapoktan mangga gedong gincu yang berhasil berdaya saing ekspor yaitu Gapoktan Sami Mulya merupakan salah satu Gapoktan yang sukses di Cirebon dalam pasar ekspor. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimanakah perilaku anggota Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), untuk mengetahui kendala Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) pada Gapoktan Sami Mulya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini menggunakan teori perilaku Bloom dan analisis kendala fishbone.Hasil dari penelitian didapatkan perilaku Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA menurut teori Bloom tercermin dalam 3 komponen yaitu : pengetahuan anggota Gapoktan dalam menghadapi MEA ada dalam kategori positif, sikap anggota Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA ada dalam kategori positif , tindakan anggota Gapoktan Sami Mulya dalammenghadapi MEA ada dalam kategori negatif. Sedangkan kendala utama Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA yaitu keinginan petani untuk masuk ke MEA rendah. Kendala tersebut disebabkan oleh 4 penyebab utama yang dapat dilihat dari segi manusia, cara kerja , bahan baku, dan lingkungan.