KEBERADAAN FOSIL PENUNJUK FORAMINIFERA PLANKTON KUARTER DI PERAIRAN BENGKULU, PANTAI BARAT SUMATERA

Penelitian ini menggunakan tiga sampel sedimen bor inti dari di sekitar Pulau Siberut, Kepulauan Pagai Selatan dan Pulau Enggano, Perairan Bengkulu, pantai barat Sumatera. Sampel tersebut digunakan untuk mengetahui zonasi biostratigrafi berdasarkan foraminifera plankton. Sebanyak 23 subsampel sedime...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Silalahi, Imelda Rosalina, Adisaputra, Mimin Karmini, Saputro, Eko, Ali, Arif
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan 2018
Subjects:
Bor
Dua
Online Access:http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/jgk/article/view/544
https://doi.org/10.32693/jgk.16.1.2018.544
Description
Summary:Penelitian ini menggunakan tiga sampel sedimen bor inti dari di sekitar Pulau Siberut, Kepulauan Pagai Selatan dan Pulau Enggano, Perairan Bengkulu, pantai barat Sumatera. Sampel tersebut digunakan untuk mengetahui zonasi biostratigrafi berdasarkan foraminifera plankton. Sebanyak 23 subsampel sedimen diambil dari tiga bor inti dengan interval 1,5 m dan pada lapisan yang memperlihatkan perubahan jenis dan warna sedimen. Analisa foraminifera dilakukan secara kualitatif dan berdasarkan datum pemunculan awal spesies penunjuk untuk menentukan zonasi biostratigrafi. Hasil identifikasi diperoleh 46 spesies foraminifera plankton dalam jumlah sangat melimpah. Ditemukan Bolliella adamsi yang dikenal sebagai spesies penunjuk untuk batas antara kala Plistosen Akhir dan Holosen. Batas ini dijumpai pada kedalaman yang berbeda antara 700 – 950 cm bawah dasar laut (bdl). Berdasarkan penemuan spesies penunjuk tersebut akhirnya ada dua subzona foraminifera plankton, yakni subzona Globigerinella calida dan subzona Bolliella adamsi.Kata kunci: foraminifera plankton, spesies penunjuk, umur, subzona Globigerinella calida dan subzona Bolliella adamsi, pantai Barat Sumatera.This study used three core sediment samples from off Siberut, South Pagai and Enggano islands, Bengkulu waters, Westcoast of Sumatera. The samples were then used to determine biostratigraphic zonation based on planktonic foraminifera. A total of 23 subsample sediments from these three sites within 1.5 m intervals and at layers that showing colour and sediment type changes. Foraminiferal analysis has been carried out qualitatively and based on the initial appearance of the index species in order to determine biostratigraphic zonation. There are 46 identified species of planktonic foraminifera that were found very abundantly. It was also appeared Bolliella adamsi, as an index species for the boundary between Late Pleistocene and Holocene. This boundary was found at different depths between 700 and 950 cm below sea level. Based on the discovery of the index species, ...