العناصر الداخلية في رواية أشواك لسيد قطب

Unsur-unsur intrinsik dalam novel Aswak karya Sayid Qutb Sayid qutb adalah salah satu sastrawan arab modem publik di indoneia jarangt mengenal sayyid qutb sebagai sastrawan dan penulis kritik sastra, sebagaimana publik mesir. Pada skripsi ini penulis mengkaji salah satu dari karyanya yaitu novel &qu...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hakam, Abdulloh
Format: Thesis
Language:English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:http://digilib.uinsby.ac.id/39275/
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/39275
http://digilib.uinsby.ac.id/39275/1/Abdulloh%20Hakam_A31206008.pdf
Description
Summary:Unsur-unsur intrinsik dalam novel Aswak karya Sayid Qutb Sayid qutb adalah salah satu sastrawan arab modem publik di indoneia jarangt mengenal sayyid qutb sebagai sastrawan dan penulis kritik sastra, sebagaimana publik mesir. Pada skripsi ini penulis mengkaji salah satu dari karyanya yaitu novel "asywak" masalah yang akan diteliti dalam skiipsi ini adalah tentang unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel tersebut yang meliputi tema, penokohan, latar (setting), plot, sudut pandang, pesan dan juga gaya bahasa. Berkenaan dengan itu, dalam penelitian ini peneliti menganalisa dengan menggunakan teori strukturalisme yaitu menganalisa unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel tersebut, dan dalam pembahasannya menggunakan metode deskriptif dengan pola induktif. Novel asywak yang dikarang oleh Sayid Qutb bertema tentang percintaan yaitu kasih tak sampai, adapun diantara tokoh-tokohnya adalah sami, samiroh, dliya', am sulaiman dan ibu samiroh. Setting dalam novel ini berada di kota kairo yang meliputi tempat-tempat seperti rumah samiroh, rumah sami, kafe, klinik dan kantor sami. Sudut pandang dalam novel ini menggunakan persona ketiga gaya dia. Gaya bahasa dalam novel iniyaitu bahasa arab fushah yang mengikuti kaidah nahwu dan sharaf, kalau dilihat dari ilmu balaghah, ketiga unsurnya yaitu m'ani, bayan dan badi' terdapat dalam novel ini. Novel ini mengisahkan seluk beluk yang mendebarkan lelaki dan perempuan yang sedang mengolah cinta yaitu sami dan samiroh. Sayid qutb dalam novelnya mengisaratkan bahwa keperawanan sangat penting ketika muncul sesuatu yang menyebabkan keperawanan seorang gadis diragukan, maka persoalan yang pelik pun muncul ada perasaan terhina dan Iuka hati bagai tertusuk duri dapat terus menerus menjadi beban dalam hidupnya.