الاستعارة التصريحية والمكنية في شعر مصر تتحدث عن نفسها لحافظ إبراهيم

Isti’arah Tashrihiyah dan Makniyyah di dalam syair yang berjudul “ Mesir berbicara tentang dirinya” oleh Hafiz Ibrahim Muhammad Hafiz bin Muhammad Ibrahim Fahmi yang lebih populer dengan nama Hafiz Ibrahim ialah salah seorang dari tiga orang penyair tokoh Mesir dalam sejarah kesusastraan arab modern...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sari, Icha Firza
Format: Thesis
Language:English
Published: 2019
Subjects:
Dua
Online Access:http://digilib.uinsby.ac.id/34466/
http://digilib.uinsby.ac.id/34466/3/Icha%20Firza%20Sari_A01215016.pdf
Description
Summary:Isti’arah Tashrihiyah dan Makniyyah di dalam syair yang berjudul “ Mesir berbicara tentang dirinya” oleh Hafiz Ibrahim Muhammad Hafiz bin Muhammad Ibrahim Fahmi yang lebih populer dengan nama Hafiz Ibrahim ialah salah seorang dari tiga orang penyair tokoh Mesir dalam sejarah kesusastraan arab modern, selain Hafiz ibrahim ialah Mahmud Sami Al Barudi dan Ahmad Syauqi dimana Hafiz Ibrahim hidup sezaman dengan pemimpin para penyair (Ahmad Syauqi). Hafiz Ibrahim dikenal secara luas oleh masyarakat Mesir dengan julukan penyair Nil sebagai salah seorang penyair abad ke duapuluh. Setelah revolusi pada tahun 1919 dimana masyarakat Mesir masih mendidih dengan kemarahan kepada Inggris dan Inggris mencoba menenangkan situasi melalui negosiasi untuk menggambarkan revolsi dan perdana menteri pada saat itu Adly Yakan baru menyadari niat Inggris, lalu ia berniat untuk memotong negosiasi dengan Inggris dan kembali ke Kairo. Pada tahun 1921, Kemudian ia dipanggil untuk menghadap penyair Hafiz Ibrahim, dalam hal itu Hafiz Ibrahim tidak puas dengan kebijakan Adly Yakan ia tidak memujinya atau menegurnya akan tetapi ia mengungkapkan perasaannya dengan menggubah syair yang berjudul “Mesir berbicara tentang dirinya”. Hal ini adalah pengalaman puitis sejati sebagai wujud kecintaan pada tanah airnya. Selain itu juga ia dijuluki dengan penyair Rakyat, penyair Nasional dan politik karena puisinya lah yang menyebabkan beliau terkenal, Jika kita tinjau puisi Hafiz Ibrahim yang bertemakan kebangsaan dan sosial maka akan jelas bagaimana pandai dan mahirnya Hafiz Ibrahim menjiwai ungkapan-ungkapan yang ditulisnya dalam puisi-puisinya. Peneliti tertarik dengan gaya bahasa yang tinggi dan jelas yang digunakan dalam syairnya yang indah dan menggunakan bahasa yang sederhana tapi dalam maknanya, dan juga karena kepeduliannya yang besar terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang terjadi pada masa itu serta perasaan kasihnya yang dalam terhadap sesama, karena hal itu beliau sangat dikagumi dan dibanggakan oleh masyarakat Mesir. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti syair nya yang bertema kebangsaan dengan menggunakan pendekatan balaghah istiarah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Maka peneliti akan mengungkapkan tentang pemikirannya yang jauh tentang politik, sosial dan kebangsaan didalam syairnya yang berjudul‘’ Mesir berbicara tentang dirinya’’dalam hal ini peneliti menemukan jumlah Isti’arah ashliyyah sejumlah empat, dan untuk taba’iyyah sejumlah dua isti’arah, Adapun faidahnya untuk tajsim lima dan taudhih satu istiarah, dan istiarah makniyah asliyah berjumlah tujuh belas, dan faidah istiarah tashrihiyah tabaiyah dan ashliyah untuk tajsim lima dan untuk tasykhis empat belas.