EVALUASI KEBIJAKAN STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE (JELS) DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK (Studi Kasus di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia)

Persaingan di dunia bisnis dewasa ini tidak lagi antar perusahaan melainkan antar supply chain. PT.SAMI merupakan perusahaan yang memproduksi wiring harness yaitu suatu komponen kendaraan pengantar arus listrik dari satu bagian ke bagian lain. PT.SAMI memproduksi banyak item wirring harness untuk be...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ary Arvianto, Sri Hartini, Opan Pardiyana
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2012
Subjects:
Online Access:https://doi.org/10.12777/jati.5.2.85-96
https://doaj.org/article/da1d221d0fcb484297471a4f0e60e3e0
Description
Summary:Persaingan di dunia bisnis dewasa ini tidak lagi antar perusahaan melainkan antar supply chain. PT.SAMI merupakan perusahaan yang memproduksi wiring harness yaitu suatu komponen kendaraan pengantar arus listrik dari satu bagian ke bagian lain. PT.SAMI memproduksi banyak item wirring harness untuk beberapa merek mobil yaitu Holden, Lambda, Mazda, Nissan dan Honda. Dalam menjalankan proses bisnisnya PT.SAMI mendapat pesanan dari distributor suatu merek mobil. Tetapi masalah yang timbul sering terjadinya revisi order yaitu perubahan jumlah pemesanan oleh distributor (PT. PASI) kepada vendor sekaligus manufaktur (PT. SAMI) dalam satu periode pemesanan, sehingga dapat menyebabkan overstock maupun stockout yang menyebabkan biaya persediaan menjadi meningkat. Revisi order akan terus terjadi mengingat perjanjian antara PT.SAMI dan distributornya dalam kasus ini adalah PT. PASI tetap sama. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap kebijakan proses bisnis yang dilakukan, salah satunya dengan menggunakan pendekatan model Joint Economic Lot Size (JELS). Dengan model integrasi ini diharapkan dapat mereduksi biaya persediaan gabungan karena mencari titik optimal berdasarkan fungsi biaya kedua belah pihak. Dengan menggunakan model JELS total biaya persediaan gabungan dapat direduksi karena biaya yang timbul merupakan biaya paling kecil berdasarkan lot pengiriman (q) yang optimal. Begitu juga dengan biaya persediaan di PT.SAMI dan PT.PASI di dapat biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengelolaan persediaan secara konvensional. Kata kunci: joint, lot size, integrasi, supply chain Competition in today's business world is no longer between companies but between supply chain. PT.SAMI is a manufacturer of wiring harness for vehicle. PT.SAMI produces many items wirring harness for several brands such as Holden, Lambda, Mazda, Nissan and Honda. In conducting its business process PT.SAMI get an order from a distributor of a car brand. But problems often occur is a order revision by distributors (PT. PASI) to ...