Kontestasi Wacana Politik dalam Debat Capres RI 2024 Kajian Pragma-Dialektikal

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil identifikasi dan analisis tentang dinamika wacana politik selama debat Capres berdasarkan kajian aspek pragmatik dan dialektika. Artinya, analisis isi debat dalam kajian ini menggunakan kolaborasi teori pragmatik dan dialektika untuk memahami interaksi li...

Full description

Bibliographic Details
Published in:Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua
Main Authors: Khusnul Khotimah, Emy Rizta Kusuma
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Indonesian
Published: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2024
Subjects:
P
Online Access:https://doi.org/10.21107/metalingua.v9i1.25094
https://doaj.org/article/5cb22ff0dedc44818fcf3202a144f3b2
Description
Summary:Artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil identifikasi dan analisis tentang dinamika wacana politik selama debat Capres berdasarkan kajian aspek pragmatik dan dialektika. Artinya, analisis isi debat dalam kajian ini menggunakan kolaborasi teori pragmatik dan dialektika untuk memahami interaksi linguistik antarcalon presiden. Analisis pragmadialektikal memberikan pemahaman tentang strategi peserta debat dalam menggunakan bahasa untuk membangun argumen, merespon pertanyaan, dan mempengaruhi audiens. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa kontestasi wacana politik tidak hanya terjadi dalam konteks isu-isu politik, tetapi juga terjadi pada strategi komunikasi dan penggunaan bahasa oleh Capres. Strategi debat yang ditemukan dalam kajian ini, yaitu (1) retorika untuk menguatkan citra positif, (2) penggunaan bahasa yang tegas dan menonjolkan kepemimpinan, (3) strategi bahasa komunikasi yang empatik, (4) penghindaran bahasa yang kontroversial, (5) penggunaan pernyataan taktis untuk menangkal lawan debat, (6) menanggapi pernyataan dengan keterampilan komunikatif, serta (7) penggunaan analogi dan metafora untuk menyampaikan pesan politik. Temuan tersebut berkontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang dinamika wacana politik, khususnya dalam debat Capres. Selain itu, temuan tersebut juga dapat memperluas perspektif tentang penelitian pragmadialektikal dalam analisis politik.