Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (Studi kasus di Dept. Production Engineering, PT. Semarang Autocomp

Kesuksesan dan perkembangan pada setiap aktivitas bisnis dari manukfaktur hingga jasa pelayanan ialah bergantung pada bagaimana sebuah organisasi memanfaatkan data penting yang dipunyai. Metode pengelolaan data inilah yang sedang dipelajari dan dipelajari kembali oleh perusahaan kecil maupun besar d...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Saptadi, Singgih, Mubarak, Ahmad
Format: Text
Language:unknown
Published: Diponegoro University 2008
Subjects:
Online Access:http://eprints.undip.ac.id/18677/
http://eprints.undip.ac.id/18677/1/L2H_305_255.doc
Description
Summary:Kesuksesan dan perkembangan pada setiap aktivitas bisnis dari manukfaktur hingga jasa pelayanan ialah bergantung pada bagaimana sebuah organisasi memanfaatkan data penting yang dipunyai. Metode pengelolaan data inilah yang sedang dipelajari dan dipelajari kembali oleh perusahaan kecil maupun besar dimanapun untuk dapat mengukur kinerja dirinya masing-masing. Begitu pula kondisi yang sedang dihadapi oleh departement PE PT. SAMI sekarang, yaitu perusahaan semakin meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan meningkatnya kapasitas yang ada sekarang untuk memenuhi strategi perusahaan dalam penambahan kapisitas produksi dan penambahan order dari para pelanggan yang tetap menjaga kualitas, biaya, dan pengiriman produk yang baik. Oleh karena itu departemen PE berusaha untuk memenuhi keinginan dari manajemen PT. SAMI dengan berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga bisa mengikuti peningkatan kapasitas produksi. Dalam hal tersebut dibutuhkan alat yang dapat mengukur kemampuan kinerja departemen PE, dan dalam kasus ini dipilih pendekatan dalam pengukuran kinerja menggunakan Integrated Performance Measurement System (IPMS) dimana terdapat empat elemen pengukuran yaitu, Stakeholder Requirements, External Monitor, Objective, dan Measure. Tujuan dari penggunaan metode IPMS ini ialah untuk dapat mengetahui tujuan (goal) yang ingin dicapai dan cara berkontribusinya terhadap pencapaian tersebut melalui penentuan Key Performance Indicator (KPI). Didalamnya juga kita dapat selalu memonitor sampai dimanakah posisi departemen PE dalam memenuhi tujuan atau goal yang ingin dicapai dengan pengukuran kinerja secara kuantitiatif. Dan dalam proses penentuan KPI didasarkan pada kinerja-kinerja kunci yang membantu untuk memenuhi tujuan dari yang diharapakan semula. Dari KPI tersebut dikelompokkan dalam elemen-elemen IPMS dan dilakukan penyusunan KPI secara hirarki menurut struktur di departemen PE. Dan antara tiap KPI dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), sehingga diketahui kepentingan masing-masing KPI satu dengan yang lain. Hasil dari penelitian ini diharapkan mendapatkan pengukuran kinerja pada departemen PE dan hasil kinerja yang dilakukan selama ini. Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Integrated Performance Measurement Systems (IPMS), Analytical Hierarchy Process (AHP) , Key Performance Indicator (KPI)