Tato Masyarakat Adat Mentawai dan Dayak

Mengapa tato suku Mentawai ? keberadaan tato tradisional Mentawai adalah yang tertua di dunia, sudah ada sejak zaman awal prasejarah (neolitikum), sejak 1500 tahun sampai 500 tahun Sebelum Masehi, pada masa penyebaran bangsa Proto Melayu ke Nusantara yang berasal dari Yunan.” (KOMPAS, 24 Februari 20...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Aditiawarman, Mac, Rosa, Ady
Format: Text
Language:unknown
Published: Zenodo 2016
Subjects:
Online Access:https://dx.doi.org/10.5281/zenodo.2541233
https://zenodo.org/record/2541233
Description
Summary:Mengapa tato suku Mentawai ? keberadaan tato tradisional Mentawai adalah yang tertua di dunia, sudah ada sejak zaman awal prasejarah (neolitikum), sejak 1500 tahun sampai 500 tahun Sebelum Masehi, pada masa penyebaran bangsa Proto Melayu ke Nusantara yang berasal dari Yunan.” (KOMPAS, 24 Februari 2001). “Itu artinya, tato Mentawai-lah yang paling tertua di dunia,” kata Ady Rosa, yang telah 10 tahun meneliti tato. Di Mentawai, tato dikenal dengan istilah ti’ti’. Dalam penelitian Ady Rosa, selain Mentawai dan Mesir, tato juga terdapat di Siberia (300 SM), Inggris (54 SM), Indian Haida di Amerika, suku-suku di Eskimo, Hawaii, kepulauan Marquesas dan kepulauan Easter.” (GATRA, 7 April 2001). “Tato Mentawai, Tato Tertua di Dunia yang Mulai Punah” (Koran TEMPO, 3 April 2001) “Now only a few Dayak have real tattoos, and most of them are from the older generation. Some Dayak people living in remote areas still continue the tradition but they do not do it the old fashioned way, or follow ritual ceremonies along with the requirements and restrictions” (KALIMANTAN, Agustus 2000) “Penelitian Ady Rosa tentang tato telah menjadi referensi banyak orang. Menurutnya, tato di negeri ini sudah ada sejak 3500 tahun silam yang tersebar di kepulauan Mentawai Sumatera Barat, suku Dayak Kalimantan, dan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Hal ini diperkuat juga dengan temuan Bernard Sellato dalam bukunya “Hornbill and Dragon” (1984) mengatakan bahwa masyarakat Dayak Uud Danum sudah menghuni wilayah Kalimantan lebih 3000 tahun silam. Pada waktu itu, di suku Dayak sudah mengenal tato.” (Interview, 30 April 2001).