Pengujian preferensi pakan, perangkap dan umpan beracun pada tikus rumah, Rattus rattus diardii L. dan mencit rumah, Mus musculus L.

Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Tikus memakan segala macam bahan makanan manusia, merusak segala peralatan rumah tangga, dinding rumah, serta tanaman hasil panen. Disamping itu mencit...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Setiana, Nana
Language:unknown
Published: IPB (Bogor Agricultural University) 2007
Subjects:
Dua
Online Access:http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44700
Description
Summary:Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Tikus memakan segala macam bahan makanan manusia, merusak segala peralatan rumah tangga, dinding rumah, serta tanaman hasil panen. Disamping itu mencit dan tikus dapat pula menjadi vektor penyakit bagi manusia. Pengendalian mencit dan tikus yang telah dilakukan diantaranya sanitasi lingkungan, fisik-mekanis, biologis, kimia, dan fumigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan tikus rumah dan mencit rumah pada berbagai jenis pakan, perangkap, dan umpan yang ditempatkan secara terpisah atau bersamaan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keefektifan dari berbagai jenis perangkap dan umpan beracun yang diaplikasikan pada lokasi dimana tersedia jenis pakan lain di habitat mencit dan tikus. Selama pengujian digunakan empat buah arena untuk ulangan ke-1 sampai 4 dan gudang untuk ulangan ke-5. Di dalam arena dan gudang diletakkan dua buah gelas kaca sebagai wadah untuk air minum dan 6 buah bumbung bambu untuk perlakuan mencit serta 4 buah bumbung bambu untuk perlakuan tikus. Racun atau pakan disimpan dalam wadah kemudian diletakkan di bagian tepi dan tengah arena. Sebelum digunakan dalam percobaan, mencit maupun tikus diadaptasikan terlebih dahulu dalam arena selama 3 hari. Perlakuan pada mencit, digunakan sebanyak 6 ekor setiap ulangan (arena) yang terdiri dari 3 ekor jantan dan 3 ekor betina, sedangkan untuk tikus digunakan 4 ekor setiap arena yang terdiri dari 2 ekor jantan dan 2 ekor betina. Pakan dan rodentisida berbahan aktif kumatetralil dan seng fosfida digunakan sebanyak 20 g per wadah pada setiap perlakuan, baik untuk tikus maupun mencit. Air diberikan sebanyak 50 ml per gelas atau sekitar ¾ dari volume gelas. Untuk perlakuan rodentisida yang berupa blok (bahan aktif brodifakum dan flokumafen) diberikan sebanyak empat blok dalam setiap wadah baik untuk mencit maupun tikus. Pakan dan rodentisida disimpan pada wadah berupa mangkuk kecil dan diletakkan di arena dengan posisi yang berubah-ubah setiap hari selama perlakuan. Analisis ragam menggunakan rancangan acak lengkap dengan program SAS for Windows V.6.12. Uji lanjut dengan uji selang ganda Duncan dengan taraf uji α=5%. Peubah yang diamati yaitu tingkat konsumsi pakan dan rodentisida, serta hewan uji yang terperangkap.