Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang

Plankton di tambak super-intensif dalam berbagai bentuk seperti mikroalga, rotifer, dan kopepoda seringkali merupakan agen pembawa virus bintik putih atau white spot syndrome virus (WSSV) yang sangat potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui insidensi dan prevalensi infeksi WSSV pada plankton...

Full description

Bibliographic Details
Published in:Jurnal Riset Akuakultur
Main Authors: Tampangallo, Bunga Rante, Herlinah, Herlinah, Undu, Muhammad Chaidir
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2018
Subjects:
Online Access:http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060
https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367
id ftbalitbangkkp:oai:ojs.ejournal-balitbang.kkp.go.id:article/6060
record_format openpolar
spelling ftbalitbangkkp:oai:ojs.ejournal-balitbang.kkp.go.id:article/6060 2023-05-15T18:49:45+02:00 Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang Tampangallo, Bunga Rante Herlinah, Herlinah Undu, Muhammad Chaidir 2018-01-18 application/pdf http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060 https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367 eng eng Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060/5450 http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/596 http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/709 http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/710 http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060 doi:10.15578/jra.12.4.2017.361-367 Copyright (c) 2018 Jurnal Riset Akuakultur Jurnal Riset Akuakultur; Vol 12, No 4 (2017): (Desember 2017); 361-367 2502-6534 1907-6754 insidensi prevalensi WSSV plankton budidaya super-intensif incidence prevalence supra-intensive shrimp farm info:eu-repo/semantics/article info:eu-repo/semantics/publishedVersion 2018 ftbalitbangkkp https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367 2022-05-18T14:05:11Z Plankton di tambak super-intensif dalam berbagai bentuk seperti mikroalga, rotifer, dan kopepoda seringkali merupakan agen pembawa virus bintik putih atau white spot syndrome virus (WSSV) yang sangat potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui insidensi dan prevalensi infeksi WSSV pada plankton di tambak budidaya udang vaname, Litopenaeus vannamei, super-intensif di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015. Sampel plankton dikoleksi dari sumber pemasukan air tambak superintensif (inlet), outlet, instalasi pengolahan air limbah tambak yang sedang melakukan kegiatan budidaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa insidensi infeksi WSSV terjadi di bulan Januari, Oktober, dan November. Pada bulan Januari, plankton yang terdeteksi mengalami infeksi WSSV adalah dari petakan tambak P1, outlet-1, outlet dan inlet tambak-3, serta inlet hatchery. Selanjutnya pada bulan Oktober, plankton yang terinfeksi WSSV adalah dari petakan tambak P2, P7, P8, dan IPAL. Pada bulan November, WSSV hanya terdeteksi pada plankton di inlet petakan tambak P3 dan inlet hatchery. Prevalensi WSSV tertinggi diperoleh pada plankton di bulan November (66,67%); bulan Januari (62,5%); dan Oktober (40,00%). Plankton dalam petakan tambak cenderung lebih sensitif terhadap infeksi WSSV sehingga berpotensi sebagai vektor dalam tambak pembesaran udang.Plankton, found as microalgae, rotifer, and copepods, in super intensive ponds are potential disease agents of white spot syndrome virus (WSSV). This study aims to evaluate the incidence and prevalence of WSSV on plankton in super intensive Litopenaeus vannamei shrimp ponds in Barru Regency, South Sulawesi. The study was conducted for one year from January to December 2015. Plankton were collected from the inlets, outlets, and waste water management plant of the super intensive ponds which were running of culturing shrimps. The results showed that the incidences of WSSV infection on plankton were occurred in January, October, and November ... Article in Journal/Newspaper Copepods Rotifer eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Jurnal Riset Akuakultur 12 4 361
institution Open Polar
collection eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
op_collection_id ftbalitbangkkp
language English
topic insidensi
prevalensi
WSSV
plankton
budidaya super-intensif
incidence
prevalence
supra-intensive shrimp farm
spellingShingle insidensi
prevalensi
WSSV
plankton
budidaya super-intensif
incidence
prevalence
supra-intensive shrimp farm
Tampangallo, Bunga Rante
Herlinah, Herlinah
Undu, Muhammad Chaidir
Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
topic_facet insidensi
prevalensi
WSSV
plankton
budidaya super-intensif
incidence
prevalence
supra-intensive shrimp farm
description Plankton di tambak super-intensif dalam berbagai bentuk seperti mikroalga, rotifer, dan kopepoda seringkali merupakan agen pembawa virus bintik putih atau white spot syndrome virus (WSSV) yang sangat potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui insidensi dan prevalensi infeksi WSSV pada plankton di tambak budidaya udang vaname, Litopenaeus vannamei, super-intensif di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015. Sampel plankton dikoleksi dari sumber pemasukan air tambak superintensif (inlet), outlet, instalasi pengolahan air limbah tambak yang sedang melakukan kegiatan budidaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa insidensi infeksi WSSV terjadi di bulan Januari, Oktober, dan November. Pada bulan Januari, plankton yang terdeteksi mengalami infeksi WSSV adalah dari petakan tambak P1, outlet-1, outlet dan inlet tambak-3, serta inlet hatchery. Selanjutnya pada bulan Oktober, plankton yang terinfeksi WSSV adalah dari petakan tambak P2, P7, P8, dan IPAL. Pada bulan November, WSSV hanya terdeteksi pada plankton di inlet petakan tambak P3 dan inlet hatchery. Prevalensi WSSV tertinggi diperoleh pada plankton di bulan November (66,67%); bulan Januari (62,5%); dan Oktober (40,00%). Plankton dalam petakan tambak cenderung lebih sensitif terhadap infeksi WSSV sehingga berpotensi sebagai vektor dalam tambak pembesaran udang.Plankton, found as microalgae, rotifer, and copepods, in super intensive ponds are potential disease agents of white spot syndrome virus (WSSV). This study aims to evaluate the incidence and prevalence of WSSV on plankton in super intensive Litopenaeus vannamei shrimp ponds in Barru Regency, South Sulawesi. The study was conducted for one year from January to December 2015. Plankton were collected from the inlets, outlets, and waste water management plant of the super intensive ponds which were running of culturing shrimps. The results showed that the incidences of WSSV infection on plankton were occurred in January, October, and November ...
format Article in Journal/Newspaper
author Tampangallo, Bunga Rante
Herlinah, Herlinah
Undu, Muhammad Chaidir
author_facet Tampangallo, Bunga Rante
Herlinah, Herlinah
Undu, Muhammad Chaidir
author_sort Tampangallo, Bunga Rante
title Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
title_short Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
title_full Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
title_fullStr Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
title_full_unstemmed Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang
title_sort insidensi dan prevalensi infeksi white spot syndrome virus pada plankton di tambak budidaya udang
publisher Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
publishDate 2018
url http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060
https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367
genre Copepods
Rotifer
genre_facet Copepods
Rotifer
op_source Jurnal Riset Akuakultur; Vol 12, No 4 (2017): (Desember 2017); 361-367
2502-6534
1907-6754
op_relation http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060/5450
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/596
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/709
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/downloadSuppFile/6060/710
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060
doi:10.15578/jra.12.4.2017.361-367
op_rights Copyright (c) 2018 Jurnal Riset Akuakultur
op_doi https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367
container_title Jurnal Riset Akuakultur
container_volume 12
container_issue 4
container_start_page 361
_version_ 1766243351209705472