Insidensi dan Prevalensi Infeksi WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Pada PLANKTON DI TAMBAK Budidaya Udang

Plankton di tambak super-intensif dalam berbagai bentuk seperti mikroalga, rotifer, dan kopepoda seringkali merupakan agen pembawa virus bintik putih atau white spot syndrome virus (WSSV) yang sangat potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui insidensi dan prevalensi infeksi WSSV pada plankton...

Full description

Bibliographic Details
Published in:Jurnal Riset Akuakultur
Main Authors: Tampangallo, Bunga Rante, Herlinah, Herlinah, Undu, Muhammad Chaidir
Format: Article in Journal/Newspaper
Language:English
Published: Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2018
Subjects:
Online Access:http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/6060
https://doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.361-367
Description
Summary:Plankton di tambak super-intensif dalam berbagai bentuk seperti mikroalga, rotifer, dan kopepoda seringkali merupakan agen pembawa virus bintik putih atau white spot syndrome virus (WSSV) yang sangat potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui insidensi dan prevalensi infeksi WSSV pada plankton di tambak budidaya udang vaname, Litopenaeus vannamei, super-intensif di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015. Sampel plankton dikoleksi dari sumber pemasukan air tambak superintensif (inlet), outlet, instalasi pengolahan air limbah tambak yang sedang melakukan kegiatan budidaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa insidensi infeksi WSSV terjadi di bulan Januari, Oktober, dan November. Pada bulan Januari, plankton yang terdeteksi mengalami infeksi WSSV adalah dari petakan tambak P1, outlet-1, outlet dan inlet tambak-3, serta inlet hatchery. Selanjutnya pada bulan Oktober, plankton yang terinfeksi WSSV adalah dari petakan tambak P2, P7, P8, dan IPAL. Pada bulan November, WSSV hanya terdeteksi pada plankton di inlet petakan tambak P3 dan inlet hatchery. Prevalensi WSSV tertinggi diperoleh pada plankton di bulan November (66,67%); bulan Januari (62,5%); dan Oktober (40,00%). Plankton dalam petakan tambak cenderung lebih sensitif terhadap infeksi WSSV sehingga berpotensi sebagai vektor dalam tambak pembesaran udang.Plankton, found as microalgae, rotifer, and copepods, in super intensive ponds are potential disease agents of white spot syndrome virus (WSSV). This study aims to evaluate the incidence and prevalence of WSSV on plankton in super intensive Litopenaeus vannamei shrimp ponds in Barru Regency, South Sulawesi. The study was conducted for one year from January to December 2015. Plankton were collected from the inlets, outlets, and waste water management plant of the super intensive ponds which were running of culturing shrimps. The results showed that the incidences of WSSV infection on plankton were occurred in January, October, and November ...