Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis

Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diaplikasikan untuk beberapa kegunaan seperti pelentur (plasticizer), stabiliser dan coating pada resin polimer, serta merupakan antioksidan pada pengolahan karet alam. Asam lemak sawit destilat (ALSD) merupakan derivat minyak nabati yang kurang d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Azhar Ramadhani Tarigan
Other Authors: Prof.Dr.Ir. Setiaty Pandia; Ir.Renita Manurung, MT
Format: Master Thesis
Language:Indonesian
Published: 2009
Subjects:
Online Access:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4377
id ftunivsumatra:oai:repository.usu.ac.id:123456789/4377
record_format openpolar
spelling ftunivsumatra:oai:repository.usu.ac.id:123456789/4377 2023-05-15T13:33:36+02:00 Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis Azhar Ramadhani Tarigan Prof.Dr.Ir. Setiaty Pandia; Ir.Renita Manurung, MT 2009-04-08T00:00:00Z http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4377 id ind epoksi candida antarctica enzimatis metil ester asam lemak sawit destilat Master Theses 2009 ftunivsumatra 2016-01-06T13:46:50Z Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diaplikasikan untuk beberapa kegunaan seperti pelentur (plasticizer), stabiliser dan coating pada resin polimer, serta merupakan antioksidan pada pengolahan karet alam. Asam lemak sawit destilat (ALSD) merupakan derivat minyak nabati yang kurang dimanfaatkan disamping fraksi-fraksi lain seperti olein, stearat dan lain-lain dalam penggunaannya untuk aplikasi produk oleokimia. ME-ALSD diepoksidasikan secara enzimatis untuk mendapatkan senyawa epoksi menggunakan beberapa biokatalis dari enzim lipase imobilis seperti Rhizomucor miehei, Candida antarctica, dan Carica papaya. Enzim lipase Rhizomucor miehei, dan Carica papaya tidak menghasilkan oksiran oksigen yang maksimum hanya enzim lipase Candida antarctica yang mampu melakukan reaksi epoksi terhadap metil ester ALSD dengan hasil oksiran oksigen maksimum sebesar 2,43% pada konsentrasi sebesar 5%, temperatur 40OC dan waktu reaksi 42 jam. Proses epoksidasi dioptimasikan berdasarkan metode RSM (Response Surface Methodology) pada konsentrasi enzim sebesar 3,3%; 4%; 5%; 6%; 6,7% (b/b), temperatur reaksi 31,6OC; 35OC; 40OC; 45OC; 48,4OC, dan pada waktu reaksi 40,3 jam; 41 jam; 42 jam; 43 jam; 43,7 jam. Konversi optimum epoksidasi sebesar 79,85 % diperoleh pada konsentrasi Candida antarctica 4% (b/b), temperatur reaksi 45oC dan waktu reaksi selama 41 jam. 09E00740.p Master Thesis Antarc* Antarctica University of Sumatera Utara: USU Repository Karet ENVELOPE(16.233,16.233,68.544,68.544)
institution Open Polar
collection University of Sumatera Utara: USU Repository
op_collection_id ftunivsumatra
language Indonesian
topic epoksi
candida antarctica
enzimatis
metil ester asam lemak sawit destilat
spellingShingle epoksi
candida antarctica
enzimatis
metil ester asam lemak sawit destilat
Azhar Ramadhani Tarigan
Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
topic_facet epoksi
candida antarctica
enzimatis
metil ester asam lemak sawit destilat
description Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diaplikasikan untuk beberapa kegunaan seperti pelentur (plasticizer), stabiliser dan coating pada resin polimer, serta merupakan antioksidan pada pengolahan karet alam. Asam lemak sawit destilat (ALSD) merupakan derivat minyak nabati yang kurang dimanfaatkan disamping fraksi-fraksi lain seperti olein, stearat dan lain-lain dalam penggunaannya untuk aplikasi produk oleokimia. ME-ALSD diepoksidasikan secara enzimatis untuk mendapatkan senyawa epoksi menggunakan beberapa biokatalis dari enzim lipase imobilis seperti Rhizomucor miehei, Candida antarctica, dan Carica papaya. Enzim lipase Rhizomucor miehei, dan Carica papaya tidak menghasilkan oksiran oksigen yang maksimum hanya enzim lipase Candida antarctica yang mampu melakukan reaksi epoksi terhadap metil ester ALSD dengan hasil oksiran oksigen maksimum sebesar 2,43% pada konsentrasi sebesar 5%, temperatur 40OC dan waktu reaksi 42 jam. Proses epoksidasi dioptimasikan berdasarkan metode RSM (Response Surface Methodology) pada konsentrasi enzim sebesar 3,3%; 4%; 5%; 6%; 6,7% (b/b), temperatur reaksi 31,6OC; 35OC; 40OC; 45OC; 48,4OC, dan pada waktu reaksi 40,3 jam; 41 jam; 42 jam; 43 jam; 43,7 jam. Konversi optimum epoksidasi sebesar 79,85 % diperoleh pada konsentrasi Candida antarctica 4% (b/b), temperatur reaksi 45oC dan waktu reaksi selama 41 jam. 09E00740.p
author2 Prof.Dr.Ir. Setiaty Pandia; Ir.Renita Manurung, MT
format Master Thesis
author Azhar Ramadhani Tarigan
author_facet Azhar Ramadhani Tarigan
author_sort Azhar Ramadhani Tarigan
title Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
title_short Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
title_full Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
title_fullStr Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
title_full_unstemmed Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis
title_sort pembuatan senyawa epoksi dari metil ester asam lemak sawit destilat secara enzimatis
publishDate 2009
url http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4377
long_lat ENVELOPE(16.233,16.233,68.544,68.544)
geographic Karet
geographic_facet Karet
genre Antarc*
Antarctica
genre_facet Antarc*
Antarctica
_version_ 1766043622866681856