STUDI DESKRIPTIF KOMPETENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI PADJADJARAN

• Main Author: Sundanis, Paras
• Format: Bachelor Thesis
• Language: Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: Cara; Spitzberg
• Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/29019

Pada era yang berkembang pesat ini, banyak cara yang dapat digunakan untuk berkomunikasi demi mempererat hubungan interpersonal. Salah satunya adalah dengan menggunakan instant messaging. LINE Messenger merupakan media instant messaging yang saat ini populer dan banyak penggunanya, tidak terkecuali mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Namun, dengan adanya kemudahan yang didapatkan dari LINE Messenger, hal tersebut bisa menggeser nilai pertemuan tatap muka atau komunikasi langsung. Teori kompetensi komunikasi interpersonal yang dikembangkan oleh Spitzberg & Hetch (1984) merupakan suatu kemampuan berkomunikasi dimana hal tersebut membutuhkan komunikasi tatap muka dan merupakan komunikasi langsung agar menjadi komunikasi yang efektif. Penelitian ini ingin melihat gambaran kompetensi komunikasi interpersonal beserta dimensinya pada pengguna LINE Messenger yang merupakan bentuk dari komunikasi tidak langsung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan kuantitatif non-eksperimental dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan terhadap 162 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran pengguna LINE Messenger. Pemilihan sampel dilakukan melalui prosedur simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisoner berdasarkan teori kompetensi komunikasi interpersonal oleh Spitzberg & Hetch (1984). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran mampu membangun komunikasi interpersonal yang menyenangkan dan efektif dengan orang lain. Walaupun mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran berkomunikasi tidak langsung melalui LINE Messenger, tetapi kompetensi komunikasi interpersonal berada kategori tinggi dimana instant messaging ini sudah dapat memediasikan percakapan baik verbal maupun nonverbal. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar mahasiswanya tetap lebih memilih bertemu langsung dibandingkan dengan chatting melalui instant messaging.