Summary: | This research purposes to describe the urgence and implementation of asbâb al-wurûd al-hadîtsin understanding of the text of the prophetic tradition. The urgence of asbâb al-wurûd al-hadîs seems in the understanding of the tradition with many component; that are communicator, audince, context (place and time). While the implementation of asbâb al-wurûd al-hadîtsshows in a sample of the tradition about aqiqah, whith background of it. Base on that understanding, we have the polarization meaning of this tradition in its context for the future. The pointers of this development meaning of hadits with asbâb al-wurûd al-hadîts is moral ideal of this traditions as thanksgiving to God for His blessing and the salvation of the baby. karya ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kerangka pengembangan pemahaman terhadap makna teks suatu hadis dari sisi urgensi dan ilmplementasi asbâb al-wurûd al-hadîs. Urgensi asbâb al-wurûd al-hadîts nampak pada pemahaman yang menyertakan empat komponen al-bu'du al- mukhatibi (komunikator), al-bu'du al-mukhatabi(audien), al-bu'du al-zamani (waktu) dan al-bu'du al-makani (tempat). implementasi asbâb al-wurûd al-hadis nampak pada sampel hadis tentang aqiqah difahami melalui asbâb al-wurûd yang menyertai hadis tersebut, sehingga diperoleh pemahaman terhadap makna hadis secara beragam, sesuai dengan konteks dan upaya kontekstualisasi makna hadis di masa yang akan datang. oleh karenanya, jumlah atau jenis hewan yang dijadikan aqiqah, bukan persoalan yang harus dipahami secara kaku. Poin penting atau semangat yang ditekankan dalam hadis-hadis tersebut adalah ideal moral yang terkandung di dalamnya, yaitu ungkapan rasa syukur atas keselamatan bayi yang dianugerahkan oleh Allah swt.
|