DNA BARCODING UNTUK VALIDASI SPESIES PAUS SPERMA (Physeter macrocephalus LINNAEUS, 1758) DARI PERAIRAN LAUT SAWU, NUSA TENGGARA TIMUR, INDONESIA

• Main Authors: Hakim, Agus Alim, Rahayu, Endah Sri, Mashar, Ali, Butet, Nurlisa Alias, Wardiatno, Yusli, Kamal, Mohammad Mukhlis
• Format: Article in Journal/Newspaper
• Language: English
• Published: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB 2023
• Subjects: COI; DNA barcoding; genetic; Sawu Sea; sperm whale; genetik; Laut Sawu; paus sperma; Konten; Physeter macrocephalus; Sperm whale
• Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/coj/article/view/49702; https://doi.org/10.29244/coj.v7i1.49702

The sperm whale (Physeter macrocephalus) is a protected marine biota in Indonesia. Molecular identification of sperm whales from the Sawu Sea (East Nusa Tenggara, Indonesia) was carried out using the 16S rRNA gene. This study aims to validate the species of the sperm whale (Physeter macrocephalus) in Indonesia using the partial cytochrome oxidase subunit I (COI) gene. The specimens used were tissue specimens from laboratory collections taken from Sawu Sea waters in 2014. The three samples were validated as Physeter microcephalus with 100% similarity. The base composition is dominated by the base thymine (31.7–31.8%) with a GC content of 42.7–42.8%. The genetic distance for the same species was 0.0015, while the highest genetic distance for Orcaella brevirostris was 0.2128. Molecular identification using the 16S rRNA gene and COI has validated the species of a sperm whale (Physeter macrocephalus) in Indonesia so that this genetic data can be used as a basis for sperm whale resource management and conservation. Paus sperma (Physeter macrocephalus) merupakan salah satu biota laut yang dilindungi di Indonesia. Identifikasi molekuler paus sperma dari perairan Laut Sawu (Nusa Tenggara Timur, Indonesia) telah dilakukan menggunakan gen 16S rRNA. Penelitian ini bertujuan untuk menvalidasi spesies paus sperma (Physeter macrocephalus) di Indonesia menggunakan gen cytochrome oxidasesubunit I (COI) parsial. Spesimen yang digunakan merupakan spesimen jaringan dari koleksi laboratorium yang diambil dari perairan Laut Sawu tahun 2014. Ketiga spesimen tervalidasi sebagai Physeter microcephalus dengan kemiripan sebesar 100%. Komposisi basa didominasi oleh basa timin (31,7-31,8%) dengan GC konten sebesar 42,7–42,8%. Jarak genetik pada spesies yang sama didapatkan nilai sebesar 0,0015, sedangkan jarak genetik tertinggi dengan spesies Orcaella brevirostris sebesar 0,2128. Identifikasi molekuler menggunakan gen 16S rRNA dan COI telah menvalidasi spesies paus sperma (Physeter macrocephalus) di Indonesia, sehingga data genetik ini ...