Summary: | Artikel ini menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Antroposen. Secara definisi, Antroposen dapat dipahami sebagai epos baru setelah Holosen yang ditandai oleh banyaknya tanda-tanda aktivitas manusia yang dapat dideteksi secara stratigrafis. Dalam sejarah manusia memang selalu mempengaruhi Bumi. Namun, kumpulan aktivitas-aktivitas manusia telah mempengaruhi Bumi secara masif hingga mengubah sistem fundamental Bumi itu sendiri. Itulah mengapa Paul Crutzen mengusulkan bahwa Bumi tidak lagi berada pada epos Holosen. Di antara banyak geolog terjadi perdebatan mengenai permulaan Antroposen. Ada tiga hipotesis utama: revolusi agrikultur, revolusi industri, dan pasca Perang Dunia II. Sampai saat ini, banyak geolog yang menyetujui bahwa Antroposen dapat dideteksi secara signifikan secara stratigrafis pada periode pasca Perang Dunia II. Bukti-buktinya meliputi banyaknya limbah anthropogenic , melimpahnya technofossil , dan jejak-jejak geokemis yang bisa diukur melalui observasi strata inti es atau sedimen danau di Greenland atau Antartika. Bukti lain bisa diambil lewat efek bom nuklir. Sampai saat ini Antroposen belum diformalisasikan dalam skala waktu geologis, tetapi mayoritas ilmuwan yang ikut serta dalam International Geological Congress 2016 sepakat bahwa Antroposen dapat diformalisasi. Konsekuensi dari beralihnya Holosen ke Antroposen tidak dapat diketahui secara pasti, sebab perubahan yang terjadi bersifat dinamis dan berjalan dalam suatu trajektori yang belum bisa diketahui. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa efek dari aktivitas-aktivitas manusia saat ini akan ada selama berjuta tahun.
|